Jumat, 07 Agustus 2009

menjilat-jilat

Malam itu gw merasa ngantuk. selese belajar dikamar orang. gw berniat tidur di kamar gw dengan asyik dan lepas-- oh ya! sekedar informasi, gw sekarang pindah asrama dari gedung I ke gedung F. berharap semua lelah dan penat ini hilang & berganti dengan iler & orok.
Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat di pinang. semua niat soleh gw GAGAL TOTAL. yap, gagal total berkat si busuk duddin yg sukses membajak kasur kesayangan gw yg berpulau.
Uh. gw mencari beberapa solusi. tidak dapat. gw mencari lagi.
Akhirnya, gw berusa mambangunkan duddin seraya menakut-nakuti.

"din, bangun din. lo mao tidur bareng gw din? nanti muntah2 lo besok". duddin tak bergeming.
"din, bangun din. lo mao tidur bareng gw din? nanti, barang lo gw grepe2in tanpa sadar lo din". gw berusaha meyakinkan duddin (lagi) betapa mengerikannya tidur bareng gw. tapi, die hanya menjawab dengan suara ngoroknya yang berbunyi "heeengok". mirip babi kebelet cokil.

***
Sial. disinilah gw sekarang. berbaring disamping duddin. berusaha untuk tidur. tapi tak mau2.
Sial sial siaaaaaaal. kenapa tuhan menghadirkan duddin di samping gw? setelah lama gw meminta seorang kekasih yg baik hati. Inikah jawabannya?
tapi, kenapa harus cowok? dan kenapa duddin?!! WAAAAAAAA !!!!!

***
gw memendam semua kekesalan gw. dan mulai mencoba menutup mata.
Saat gw mulai mengantuk. gw merasakan adanya hempasan angin di kuping gw. semakin lama semakin kerasa. dan semakin lama gw rasa. semakin kerasa ada sesuatu yg menjilat2 kuping kanan gw. gw jadi takut. jangan2 ini perbuatan duddin. OH NO, jangan2 duddin homo. ah, tidak tidak. gw gak boleh berburuk sangka.
seandainya ini emang perbutan dia. mungkin ia melakukannya tanpa sadar. mungkin, duddin lagi mimpi. trus, dalam mimpinya ia kembali lagi jadi bayi ber umur 1,234654890100 tahun. dan mimpi lagi netek sama emaknya.
Tapi, gw harus memastikan. sebagai lelaki sejati gw harus bisa memastikan. gw harus melihat kesamping kanan gw. tempat si duddin tidur.
HAP ! gw menoleh kekanan. disana, gw melihat duddin. dan duddin melihat gw. mata kami bertemu. kami saling pandang. ah, duddin tidak tidur. apakah dia sengaja melakukannya?
tidak tidak. gw gak boleh berburuk sangka dulu. mungkin dia bangun karna kaget gw menoleh secara tiba2. ya, ini kemungkinan yg terbaik. tapi.......

"sori sori sori. gw pindah, gw pindah". duddin kaget dan memohon2.
"kenapa lo din ?". tanya gw heran.
"sori sori sori. gw pindah, gw pindah". dia bangun. trus, keluar dari kamar 207 (F). kamar gw.

dengan itu, gw jadi berpikir. seandainya duddin melakukan dengan tidak di sengaja, mengapa ia harus kaget dan minta maap?
jangan2 duddin emang....

Ps:
gw gak bilang duddin homo. terserah kalian mengartikan dia apa.

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP